Senin, 19 Mei 2008

pelajarisss

RANGKAIAN KEGIATAN

PERINGATAN 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL

REVITALISASI JATI DIRI MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

LATAR BELAKANG

Tepat satu abad yang lalu di gedung eks-Stovia, dibentuklah suatu organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan mempersatukan bangsa ini. Sebagai pembentuk pondasi sejarah perjuangan bangsa. Budi Utomo, yang dipelopori dr. Sutomo dan kawan-kawan, telah mempelopori sebuah wadah perjungan nasional yang menggantikan perjuangan-perjuangan yang bersifat sporadik dan kedaerahan, dengan didasari oleh keinginan yang tulus memajukan martabat bangsa ini.

Merupakan fakta sejarah, bahwa dalam sejarah pergerakan nasional, para dokter bumi putera telah menunjukkan perannya tidak hanya sebagai agent of treatment, tetapi berperan pula sebagai agent of change dan agent of development. Para dokter saat itu adalah kalangan yang paling mengetahui keadaan dan kondisi rakyat Indonesia secara keseluruhan tidak hanya dari dimensi fisik semata, tetapi juga dari dimensi mental dan sosial. Cita-cita para dokter ini ialah tercapainya ‘kesembuhan bangsa’ dalam tiga aspek tersebut, yang merupakan syarat utama meningkatkan martabat nasional, dan akhirnya mencapai kemerdekaan nasional.

Seiring perjalanan kehidupan bangsa ini, telah terjadi reduksi peran dokter yang ditandai dengan rutinitas profesionalisme yang sempit, membuat profesi yang sarat akan prinsip kesetaraan dan nilai perjuangan ini menjadi sebuah profesi yang berorientasi pada mata pencaharian semata, yang selanjutnya berujung pada berbagai kepentingan finansial. Para dokter telah lupa bahwa mereka seharusnya melakukan intervensi tidak hanya dari segi fisik per individu, namun fisik masyarakat secara keseluruhan dengan tentunya tanpa mengabaikan kondisi mental dan sosial lingkungan sekitar.

Penanaman nilai luhur dan tanggung jawab moral ini sedari awalnya mestilah dilakukan dalam tingkat keprofesian ini, yang dalam hal ini, ialah semenjak di kalangan mahasiswa kedokteran. Perlulah ditanamkan suatu paradigma, dimana aplikasi peran dokter harus berorientasi tidak hanya berkutat pada masalah-masalah bagaimana menyembuhkan penyakit, namun juga bagaimana dokter seharusnya berperan sebagai agent of change maupun agent of development di masyarakat.

Mahasiswa pada umumnya, termasuk mahasiswa kedokteran sendiri ialah sosok intelektual yang semestinya menjunjung tinggi nilai dan prinsip-prinsip idealisme secara keseluruhan, dengan tidak melupakan nilai dan prinsip dari sumpah dokter (hippocrates oath) secara utuh ditengah tanggung jawab akademiknya. Nantinya, diharapkan muncul sosok “the five star Doctor” di masa depan.

Sebagai sosok mahasiswa, para mahasiswa kedokteran memang telah menunjukkan pengabdiannya kepada masyarakat secara langsung melalui berbagai macam kegiatan seperti bakti sosial sebagai salah satu contohnya. Pengabdian semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat disekitarnya sekaligus meningkatkan kemampuan kompetensi kedokteran di kalangan mahasiswa itu sendiri, dan menunjukkan kepedulian secara langsung sebagai mahasiswa yang peduli.

Namun saat ini, mahasiswa kedokteran seharusnya tidak hanya menunjukkan sisi pragmatis pengabdiannya melulu melalui pendekatan cultural tetapi melaui momentum kebangkitan nasional saat ini, mahasiswa kedokteran terlebih dahulu perlu memiliki kesamaan visi untuk apa yang akan dilakukan ke depannya, penerus cita-cita pendahulunya sebagai ”dokter penyembuh bangsa”. Momentum ini, tidak hanya akan berdampak dalam kurun waktu tahun ini pada mahasiswa kedokteran sendiri, namun dapat menjadi autokritik bagi para dokter saat ini yang telah mangabaikan nilai dan prinsip kesetaraan dalam sumpah dokter, juga gaung dari pernyataan deklarasi ini diharapkan akan menjadi penyulut api semangat bagi para stakeholder untuk mengedepankan berbagai kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu. Karena landasan pikir inilah sehingga mahasiswa kedokteran berinisiatif untuk ikut andil memanfaatkan moment yang sangat langka ini agar membakar kembali semangat-semangat kemahasiswaan hidup berbangsa yang telah semakin redup.

TUJUAN:

Tujuan Instruksional Umum:

Aktualisasi Peran Dokter untuk Bangsa.

Tujuan Instruksional Khusus:

Refleksi peran dokter dan mahasiswa kedokteran dalam sejarah pergerakan bangsa.

Penyadaran akan peran dan tanggung jawab moral dokter dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa.

Penanaman kembali nilai luhur dan tanggung jawab moral dalam diri mahasiswa kedokteran dalam kehidupan berbangsa.

Optimalisasi sumbangsih dan eksistensi mahasiswa kedokteran sebagai bagian dari bangsa.

Peningkatan semangat dan jiwa nasionalisme dikalangan intelektual pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

TEMA:

Revitalisasi Jati Diri Mahasiswa Kedokteran Indonesia.

SASARAN:

· Mahasiswa Kedokteran

· Dokter

· Kaum Intelektual

· Pemerintah

· Masyarakat

RANGKAIAN KEGIATAN

Field Study:

Deskripsi:

Sebelum seluruh rangkaian acara dimulai, maka dibutuhkan suatu rangakaian kegiatan yang bersifat penyadaran , berupa survey lapangan dan melihat keadaan real dari masyarakat serta masalah kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat. Di masa kini, pengambil kebijakan sering kali membuat keputusan tanpa melihat kondisi real di lapangan. Diharapkan dengan kegiatan ini, peserta dapat melihat langsung kondisis real tersebut, dan menentukan langkah apa yang harus dilakukan ke depannya. Kegiatan ini kemudian diberi nama Field Study.

Kegiatan ini akan dikemas dengan segar, namun tidak hanya sekedar berwisata, tetapi insya Allah akan bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun masyarakat umum.

Tujuan:

Tujuan diadakannya field study ini adalah dalam rangka menyadarkan para peserta konferensi tentang realita yang terjadi di masyarakat dan mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat tersebut. Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, diharapkan mereka mendapatkan inspirasi untuk poin-poin kesepakatan pada saat di konferensi.

Target:

· Izin dari pihak pemerintah.

· Seluruh peserta mengikuti kegiatan ini.

Malam Renungan

Deskripsi:

Sebelum sebuah kesamaan visi dalam bentuk deklarasi tercapai, dibutuhkan pemikiran yang matang dari berbagai pihak untuk menyatukannya. Dalam usaha agar berbagai pemikiran tersebut berada dalam suasana yang kondusif maupun serius, dibutuhkan suatu refleksi pemikiran dalam bentuk renungan yang bersifat sakral dengan niat yang suci dan tulus sehingga dapat menghasilkan keputusan bersama yang sebaik-baiknya disertai dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Renungan ini akan menyadarkan kita semua tentang berbagai permasalahan saat ini, sehingga kita menyadari akan adanya berbagai kesenjangan antara tanggung jawab dokter dengan apa yang kebanyakan terjadi, juga mendengarkan berbagai keluh kesah dari berbagai pihak yang berhubungan dengan profesi kedokteran.

Tujuan:

Renungan ini bertujuan sebagai penyadaran akan alasan mengapa kita harus berbuat sesuatu kepada bangsa ini.

Sasaran:

Sasaran dari kegiatan ini ialah para mahasiswa kedokteran, mahasiswa di bidang kesehatan, mahasiswa pada umumnya, dokter, kalangan intelektual, dan para stakeholder.

Target:

Seluruh peserta (yang ada pada sasaran) berpartisipasi dalam kegiatan renungan.

Konferensi Nasional

Deskripsi:

Permasalahan yang muncul dari berbagai pihak mengenai profesi kedokteran dapat bervariasi bergantung pada latar belakang maupun daerah asal para mahasiswa kedokteran. Dalam hal ini, diperlukan suatu penyatuan pemikiran untuk menarik suatu benang merah, lalu menggeneralisasi secara keseluruhan permasalahan apa yang sebenarnya dihadapi.

Setelah mengetahui berbagai permasalahan tersebut, haruslah dipikirkan bersama-sama bagaimana mengatasinya dengan solusi yang tepat dari berbagai pihak untuk kepentingan bersama.

Adapun materi-materi yang akan diberikan, ialah dalam hal menunjang arah pemikiran kita bersama untuk menuju suatu visi bersama (terlampir).

Tujuan:

Konferensi bertujuan untuk menyatukan pemikiran dari berbagai pihak akan permasalahan dan solusi yang akan ditempuh.

Sasaran:

· Para mahasiswa kedokteran dan berbagai elemen mahasiswa kedokteran se-Indonesia.

Target:

· Partisipasi dari seluruh peserta konferensi.

· Dihasilkannya suatu solusi dari berbagai permasalahan.

Deklarasi:

Deskripsi:

Kebangkitan nasional adalah momentum yang sangat tepat bagi para dokter untuk menunjukkan peran dan kontribusi sebagai agent of change dan agent of development dalam kehidupan berbangsa. Para mahasiswa kedokteran yang nantinya akan menjadi seorang dokter, saat ini perlu memiliki sebuah kesamaan visi dalam bentuk pernyataan yang tegas dan konkrit, mengenai apa yang akan dilakukan ke depannya, sebagai pembangunan kembali nilai-nilai dan peran dokter yang sesungguhnya untuk meningkatkan martabat bangsa. Dalam hal ini deklarasi merupakan pernyataan sikap mahasiswa kedokteran se-Indonesia.

Tujuan:

Deklarasi ini bertujuan untuk mencapai kesamaan visi yang tegas bagi para mahasiswa kedokteran sebagai langkah awal yang akan dilakukan demi kepentingan bangsa ini.

Sasaran:

Sasaran dari kegiatan ini ialah para mahasiswa kedokteran, mahasiswa di bidang kesehatan, mahasiswa pada umumnya, dokter, kalangan intelektual, dan stakeholder.

Target:

· Partisipasi dari seluruh elemen mahasiswa kedokteran Indonesia.

· Dihasilkan sebuah kesamaan visi yang tegas di kalangan para mahasiswa kedokteran se-Indonesia.

Malam Silaturahmi:

Deskripsi:

Setelah memulai dengan niat yang suci pada saat malam renungan , mempertimbangkan konsep bersama didalam konferensi dan ditetapkan pada saat deklarasi dengan kesakralannya. Maka, Malam Silaturahmi ini adalah bagian acara dimana kita bisa bersama-sama baik dari mahasiswa, dokter, maupun masyarakat umum merenungkan kembali apa yang telah kita hasilkan. Pemutaran Film-film dokumenter tentang kesehatan dalam pembangunan bangsa, pembacaan puisi oleh pemenang lomba puisi yang bertemakan Kebangkitan Nasional dan di Malam Silaturahmi ini pula akan diumumkan Pemenang-pemenang dari berbagai rangkaian perlombaan yang ada di “Bangsaku Fair” (salah satu kegiatan institusi di UNHAS) , launching buku anti rokok oleh ISMKI serta launching rumah pendidikan dan bakat yang telah dikerjakan sejak bulan maret nanti yang keberlangsungannya insya Allah akan dijaga kontiniuitasnya. Amin. Sekaligus Malam Silaturahmi ini merupakan penutupan dari rangkaian acara.

Tujuan:

Malam Silaturahmi ini sebagai moment dimana dokter, mahasiswa kedokteran, kaum intelektual dan masyarakat umum dapat bertemu dan berinteraksi dengan sesama sehingga bisa terjalin perkenalan antara senior dan junior dalam hal ini dokter bisa lebih mengenal generasi-generasinya dan mentransfer ilmunya sedangkan mahasiswa pun mampu bisa lebih dekat dan mampu berkonsultasi dengan dokter-dokter nasional dalam suatu event yang sangat langka. ini. Dalam Malam Silaturahmi ini juga bias lebih mempublikasikan dan mempertegas deklarasi yang telah disuarakan oleh mahasiswa kedokteran se Indonesia pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya dan juga penandatanganan kesepakatan secara ceremonial.

Target:

· Terpublikasikannya Hasil Deklarasi Mahasiswa Kedokteran Se-Indonesia.

· Bertemunya Seluruh dokter dan mahasiswa kedokteran se-Indonesia, serta para stakeholder yang hadir dalam acara tersebut.

· Dibacakannya pemenang lomba.

PESERTA KEGIATAN

Jumlah peserta “Rangkaian Kegiatan Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional” kurang lebih sebanyak 2000 oang yang berasal dari delagasi mahasiswa Fakultas Kedokteran se-Indonesia, dokter-dokter, dan undangan.

PENYELENGGARA KEGIATAN

Penyelenggara “Rangkaian Kegiatan Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional” ialah panitia pelaksana yang dibentuk dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan persetujuan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia.

SUMBER DANA

  • Dana kemahasiswaan
  • Kontribusi peserta
  • Usaha Panitia
  • Sponsor
  • Donatur dan simpatisan
  • Instansi-instansi lain yang terkait
  • Sumber lain yang bersifat halal dan tidak mengikat

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN :

“Rangkaian Kegiatan Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional” ini akan akan dilaksanakan pada tanggal 17 mei s/d 20 mei 2008, dipusatkan di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan sekitar kota Makassar.

SUSUNAN ACARA

Terlampir

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA

Terlampir

PENUTUP

Demikian proyek proposal ini kami buat dengan sebaik-baiknya sebagai kerangka acuan dengan harapan akan mendapat dukungan dari berbagai pihak, sehingga kegiatan ini dapat berjalan sesuai rencana. Semoga Allah SWT meridhai niat dan usaha kita.

Amin.


Makassar, April 2008

SUSUNAN PANITIA

KONFERENSI NASIONAL

RANGKAIAN KEGIATAN PERINGATAN

MENYONGSONG 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL

Fadly Wirawan Soraya Wildhani

Ketua Sekretaris

Mengetahui :

Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin,

Yasser Ahmad Fananie

Ketua Umum

Menyetujui :

Pembantu Dekan III

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin,

Andi Asadul Islam

NIP : 140 129 880

Lampiran 1

SUSUNAN ACARA

KONFERENSI NASIONAL

RANGKAIAN KEGIATAN PERINGATAN MENYONGSONG 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL

Sabtu

17 Mei 2008

Waktu

Kegiatan

Ket. Tempat

08.00-12.00

Registrasi

BAPELKES

12.00-13.30

ISHOMA

BAPELKES

13.30-16.00

Technical Meeting

BAPELKES

16.00-19.30

ISHOMA

BAPELKES

20.00-22.00

Welcome party/ Pembukaan

Rumah Jabatan Rektor Unhas

Minggu

18 Mei 2008

Waktu

Kegiatan

Ket. Tempat

09.00-12.00

Field study

Sekitar makassar

12.00-13.15

ISHOMA

Sekitar makassar

13.15-15.00

Diskusi dengan warga sekitar

Sekitar makassar

15.30-16.15

ISHO

Sekitar makassar

16.15-17.45

Presentasi hasil Field study

Aula BAPELKES

17.45-18.30

ISHOMA

BAPELKES

19.30-20.00

Shalat Isya bersama

Tempat Renungan

20.00-22.00

Renungan

Audotorium SAHID Hotel

Senin

19 Mei 2008

Waktu

Kegiatan

Ket. Tempat

08.00-10.30

Konferensi Nasional

  • Materi I:

Mahasiswa Kedokteran dalam Catatan Sejarah Bangsa

Gedung Iptek Unhas

10.30-10.40

Coffe Break

Gedung Iptek Unhas

10.40-13.10

Konferensi Nasional

  • Materi II

Mahasiswa Kedokteran dalam Potret Masa Kini

Gedung Iptek Unhas

13.10-14.00

ISHOMA

Gedung Iptek Unhas

14.00-16.30

Konferensi nasional

  • Materi III

Mahasiswa Kedokteran, kemana tongkat estafet masa depan akan kau bawa?

Gedung Iptek Unhas

16.30-17.00

ISHO

BAPELKES

17.30-19.30

ISHOMA

BAPELKES

19.30-20.00

Persiapan

BAPELKES

20.00

Konferensi Nasional

  • pengkajian per Komisi

BAPELKES

Selasa

20 Mei 2008

Waktu

Kegiatan

Ket. Tempat

04.30-05.45

Shalat Subuh

BAPELKES

08.00-13.00

Konferensi Nasional

  • Sidang PLENO

Auditorium BAPELKES

13.00-14.00

ISHOMA

14.00- 16.00

Persiapan Deklarasi

BAPELKES

16.05-19.10

ISHOMA

Rumah Jabatan Walikota Makassar

20.00-24.00

Deklarasi & Malam Ramah Tamah

Rumah Jabatan Walikota Makassar

Rabu

21 Mei 2008

Waktu

Kegiatan

Ket. Tempat

04.30-05.45

Shalat Subuh

BAPELKES

06.00-08.45

Packing

BAPELKES

08.45-09.30

Check Out

09.30

Tour Makassar

Sekitar makassar ; terutama daerah pantai

Losari, Benteng Rotterdam dan Sumba Opu

Lampiran II

SUSUNAN PELINDUNG DAN PENSEHAT KEGIATAN

KONFERENSI NASIONAL

RANGKAIAN KEGIATAN PERINGATAN

MENYONGSONG 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL

PELINDUNG KEGIATAN

Rektor Universitas Hasanuddin

(Prof. Dr. dr. Idrus Andi Paturussi Sp.B., Sp.BO)

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

(Prof. dr.Irawan Yusuf, Ph.D)

Walikota Makassar

(Ir.H.Ilham Arief Sirajuddin, MM)

PENASEHAT KEGIATAN

Pembantu Rektor III Universitas Hasanuddin

(Ir.Nasaruddin Salam, MT)

Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

(Dr.dr.Andi Asadul Islam,Sp.BS)

Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

(Prof.Dr.dr.Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK)

Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

(dr.Irfan Idris, M.Kes)

Pembantu Dekan IV Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

(dr.Mahmud Gaznawie, Ph.D, Sp. PA)

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA

KONFERENSI NASIONAL

RANGKAIAN KEGIATAN PERINGATAN

MENYONGSONG 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL

Ketua : Fadly Wirawan

Sekretaris : Soraya Wildhani

Bendahara : A. Desty

Seksi Acara

Seksi Kesekretariatan

Abdul Wariz (06) (Koor)

La Ode Ma’ly Ray (07)

Maya Susanti (06) (Koor)

Fahmi R. Sapan (06)

Akbar (07)

Nurul Hikmah (06)

Purnamasari Natsir (06)

Rini Magfirah (07)

Asriani (06)

Zulkaidah (06)

Riska Mega (07)

Wa Ode Zerbarani (06)

Muthmainnah (06)

Mardia Nur Ridha (07)

Ahmad Nur Islam (06)

Sanny Yanisyah (06)

Putri Hidayasha (06)

Akbar (06)

Dewi Ramdayani (06)

Faqi Nurdiansyah (06)

Hi. Handayani (06)

Nasriadi Natsir (06)

Rika Y. Gobel (06)

Andika Sulaiman (06)

A. Farlina (06)

Mirnawati (06)

Amalia Ridhayana (07)

Nurwahyuni Rahim (06)

Wa Ode Munarsih (07)

Venansia dwi Pasolon (06)

Nirwana Firiani Walenna (07)

Asvina Anis Anwar (07)

Reski Ria Sari (07)

Irfan Adi Saputra (07)

Zulfahmidah (07)

Hutomo Judhi CW (07)

Iswina Reniarti B. (07)

Seksi Perlengkapan

Seksi Danus

Seksi Konsumsi

M. Syahrir (06) (Koor)

Siti Aisyah Permatasari (07) (Koor)

Arieka Pratiwi (06) (Koor)

Tito Armando (06)

Putri Putra Rimba (07)

Kurnia Andah (06)

Yohannes Toban (06)

A. Fadliah Abadi (07)

Paramita (06)

Irham Adi Putra (06)

Yonsen Hakim (07)

Dwi Setia Ningrum (06)

Andi Sebastian Nicholai (06)

Jeane Eveline (07)

Dwi F. Indayani (06)

Firdaus Rumbaru (06)

Amrillah Hamdi (07)

Wonne Jeanette (06)

L.M Syahrial (06)

Widya Arjuni (07)

Kurnia Umar (06)

Asrul Abd Azis (07)

Ledy Destriani (07)

Ulfa Ramdhani Syam (06)

Fathul Rachman (07)

Sharon Anggraeni (07)

Marissa Yorda(06)

Sudarman (07)

St. Aisyah Rieskiv (07)

Muhammad Arif (07)

Wahyuni Indah Pratiwi. B (07)

A. Mahatir Anas (07)

Alief Irham Fatany (07)

Lalu Muh. Safrizal K.R. (07)

Januar Rizky (07)

Bayu Pratam Putra (07)

Seksi Humas dan Publikasi

Udin Saputra Malik (07) (Koor)

Amalia Mulia Utami (07)

Andi Batari Toja (07)

Kartika Handayani (07)

Noor Yasni M. (07)

A. Ummuwasiat AS (07)

Andhini Afliani (07)

Fatimah (07)

M. Mirza aditya H. (07)

Rahmi Dwi Ramadhan (07)

Devi Marlini A. (07)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda